Jadwal LSI Baru Ditentukan Pekan Ini


Keinginan kubu Persib untuk segera mengetahui jadwal baru pertandingan pada rentang waktu 17 April-4 Mei, tampaknya bisa terpenuhi. Pasalnya Badan Liga Indonesia (BLI) pekan ini atau antara 23-28 Maret akan menggelar rapat untuk menyusun jadwal pertandingan yang tertunda berkaitan dengan kampanye legislatif.

"Minggu ini kita mau rapat untuk menyusun jadwal baru pertandingan pada 17 April-4 Mei. Mudah-mudahan bisa cepat diambil keputusan karena klub sudah pada menunggu jadwal baru," ujar Direktur BLI Joko Driyono, Sabtu (21/3).

Selain memutuskan tanggal pelaksanaan partai yang tertunda, BLI juga bakal memutuskan tempat pertandingan bagi masing-masing klub. Seperti diketahui untuk mengatasi agar kompetisi tidak molor, BLI akan memadatkan pertandingan dengan memusatkannya di tiga zona yaitu di Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Kalimantan Timur (Kaltim).

Joko belum bersedia mengungkapkan, tempat pertandingan yang dipersiapkan untuk Persib. Namun kemungkinan besar Persib akan ditempatkan di Jatim untuk menggelar laga kandangnya.

Di Jatim ada empat lokasi yang bisa dijadikan arena pertandingan yaitu Surabaya, Malang, Sidoarjo, dan Lamongan. Stadion di keempat kota itu dinilai layak untuk menggelar kompetisi Liga Su[er dan Copa Indonesia.

Pelatih Persib Jaya Hartono sendiri menegaskan, pihaknya lebih memilih bermain di Jateng atau Jatim dibandingkan harus bermain di Kaltim. "Inginnya di Jateng tapi di Jatim juga nggak apa-apa, asal jangan di Kaltim aja kejauhan," ujarnya.

Jaya kembali menyatakan, pemunduran jadwal ini merugikan Persib. Karena kata Jaya, selain harus menggelar laga kandang di tempat orang lain, secara non eknis tim Maung Bandung rugi karena tim lawan jadi memiliki waktu istirahat lebih panjang.

"Tadinya Sriwijaya FC yang akan menjadi lawan kita itu harus bertanding dengan Persib pada 12 April. Saya yakin kalau mereka main 12 April bakal kepayahan karena fisiknya sudah terkuras pada pertandingan sebelumnya," urai Jaya.

Ditegakan Jaya, pihaknya tidak bermaksud mencari keuntungan dari kelelahan fisik tim lawan. Namun Jaya mengingatkan, Persib pernah menjadi korban akibat padatnya jadwal pertandingan.

"Kita dulu minta pemunduran jadwal nggak boleh. Makanya nggak heran saat itu anak-anak mainnya kurang berkembang karena fisiknya kelelahan," tandas Jaya. (san)

Persib Ubah Program Latihan

BANDUNG, TRIBUN-Untuk kesekian kalinya kubu Persib Bandung harus mengubah program latihan, kali ini menyusul keputusan Badan Liga Indonesia (BLI) yang menunda pertandingan bagi tim yang home base-nya "bermasalah" selama sebulan atau pada 16 Maret-16 April.

Persib sendiri dijadwalkan akan kembali bertanding pada 17 April mendatang, namun siapa calon lawan dan tempat pertandingan, baru bisa diketahui satu atau dua minggu ke depan setelah BLI rampung membuat jadwal baru.

"Mau tidak mau kalau keputusannya seperti itu, kita harus mengubah program latihan lagi. Artinya sebulan ke depan kita harus membuat program baru untuk menyesuaikan dengan jadwal baru yang nanti akan keluar," tutur Pelatih Persib Jaya Hartono, Minggu (15/3).

Jaya mengatakan, pihaknya akan berdiskusi terlebih dulu dengan ofisial dan manajemen untuk menentukan program selama sebulan ke depan. Pelatih berkumis tebal ini mengungkapkan, ada sejumlah opsi yang bisa dipertimbangkan.

Di antara opsi tersebut, kemungkinan meliburkan tim. Opsi lainnya tetap menjalani latihan seperti biasa di Bandung atau dipusatkan di tenmpat lain. Atau selama rentang waktu sebulan rehat bertanding, Persib menggelar laga uji. Semua itu kata Jaya, akan dirundingkan dulu di internal tim.

Menurut Jaya, tertundanya pertandingan selama sebulan, dipastikan bakal memengaruhi kondisi tim. Pasalnya Eka Ramdani dkk sebelumnya telah dipersiapkan untuk bertanding pada 16 Maret.

"Kalau seperti ini jadinya, persiapan yang telah kita lakukan jadi sia-sia. Hal seperti ini (penundaan, Red) sudah beberapa kali terjadi, saya harap ke depan tidak terjadi lagi dan kompetisi bisa berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan," tandas Jaya. (san)

Posted in Labels: | 0 comments

BOBOTOH!!


MUNGKIN Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perlu menambahkan satu lema baru yang berasal dari bahasa Sunda, yakni kata bobotoh. Dalam KBBI memang ada kata botoh, yang diberi keterangan bahwa kata ini berasal dari bahasa Jawa. Di sini kata botoh berarti (1) penyabung ayam dsb; (2) pejudi; (3) pelerai; wasit.

Saya yakin para bobotoh Persib Bandung, misalnya, menolak disebut penyabung ayam dan pejudi. Mereka juga pasti tidak sepakat kalau mereka dikelompokkan sebagai pelerai atau wasit—apalagi wasit sepakbola.

Botoh (Jawa) rupanya berbeda arti dengan bobotoh (Sunda), setidaknya menurut dua kamus yang berbeda—meskipun cukup mengherankan bahwa dua kata yang sangat mirip itu berbeda jauh artinya. Menurut Kamus Umum Basa Sunda, yang diterbitkan Lembaga Basa jeung Sastra Sunda, bobotoh berarti purah ngagedean hate atawa ngahudang sumanget ka nu rek atawa keur ngadu jajaten (yang berperan membesarkan hati atau membangun semangat bagi mereka yang akan atau sedang berlomba). Arti ini sesuai dengan pemahaman bobotoh sebagai pendukung tim Maung Bandung.

Dilihat dari popularitas kata ini dalam jagat sepakbola nasional, kata bobotoh layak menjadi bagian dari kamus besar itu.

Namun, lepas dari apakah kelak kata bobotoh masuk KBBI, kata ini sudah identik dengan Persib. Pendukung Persib dikenal dengan sebutan bobotoh dan bobotoh tak bisa dipakai sebagai pendukung tim lain—meskipun sama-sama berasal dari Jawa Barat. Pendukung Persikab Kabupaten Bandung, umpamanya, disebut dengan kata lulugu—meski nyaris tak terdengar gaungnya. Pendukung Persita bukan bobotoh, melainkan lebih dikenal dengan sebutan Benteng Mania. Pendukung Persikabo, Pelita Jabar, dan Persikota juga tak pernah disebut sebagai bobotoh.

Persib memang beruntung memiliki bobotoh, yang jumlahnya niscaya mencapai ratusan ribu—kalau tidak jutaan. Meskipun Persib memiliki kepanjangan Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung, pendukungnya tidak sebatas dari Kota Bandung. Bobotoh tersebar di seluruh Jabar, mulai dari Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Cirebon, Kuningan, Karawang, juga yang berada di luar Provinsi Jabar, seperti Jakarta, Tangerang, dan Serang. Bahkan, dari pesan singkat (SMS) yang masuk ke rubrik "Apa Kata Bobotoh" di harian ini, banyak pengirim SMS yang (mengaku) berasal dari Jawa Tengah dan provinsi lain di Indonesia. Tiap Persib menjadi tuan rumah, bahkan hanya untuk laga uji coba, stadion selalu membludak.

Tidak hanya jumlahnya yang sangat banyak, bobotoh juga memiliki fanatisme yang luar biasa. Kalau dikelola dengan baik, bobotoh akan menjadi kekuatan fantastis tidak hanya berupa dukungan di lapangan, tapi juga bisa menjadi pilar untuk keberlangsungan hidup Persib selepas era-APBD.

Tim lain, semisal Persija Jakarta, memiliki pendukung yang sebatas hanya di Ibu Kota. Itu pun harus berbagi dengan pendukung Persitara Jakarta Utara. Pendukung Persebaya Surabaya, yang lebih dikenal dengan sebutan Bonek, hanya terpusat di Kota Surabaya. Pendukung sepakbola di Jawa Timur memang terpecah-pecah menjadi pendukung Persik Kediri, Arema Malang, Deltras Sidoarjo, dan lain-lain.

Satu-satunya tim lain yang memiliki jumlah pendukung dan fanatisme yang hampir serupa dengan bobotoh adalah suporter PSM Makassar. Tiap PSM menjadi tuan rumah, stadion selalu penuh dengan pendukung tim berjuluk Juku Eja ini. Jika PSM berlaga di luar kandang, pendukungnya sampai rela mengarungi laut—seakan-akan para pelaut Bugis—demi menonton tim kesayangan mereka.

Untunglah Makassar berada jauh di Sulawesi. Tak terbayangkan kalau Makassar terletak di Pulau Jawa. Laga antara Persib dan PSM tentu akan membuat Stadion Si Jalak Harupat bergetar hebat. (*)

Posted in Labels: , , | 0 comments


TANGGAL 7 Maret kemarin, Tema Mursadat merayakan ulang tahunnya yang ke-31. Memasuki usianya yang ke-31, kiper nomor satu Persib tersebut berharap bisa menjadi kepala keluarga yang baik dan meningkatkan karier sepakbolanya.

"Harapannya tidak muluk-muluk hanya ingin menjadi kepala keluarga yang baik dan bisa menghidupi anak dan istri dengan baik," kata pria kelahiran 1978 di Lebak Banten ini.

Penjaga gawang tim Maung Bandung bernomor punggung 28 tahun ini ternyata punya target lain yang ingin direalisasikan. Kiper yang memulai kariernya di Persikota Tangerang ini, berharap di usia puncaknya saat ini bisa berkostum "merah putih" alias masuk timnas.

Dari segi kualitas, penjaga gawang Persib ini memang layak memperkuat timnas Indonesia.
Target besar Tema lainnya adalah merasakan nikmatnya menjuarai Liga Super dan Copa Indonesia. Tentu gelar juara tersebut diharapkan Tema bisa dituai bersama Persib.

"Harapan lainnya, tahun ini Persib bisa lebih baik lagi dan bisa juara," kiper bertinggi 185 Cm ini penuh harap.

Posted in Labels: , , | 0 comments

Pemain Persib Inginkan Kejelasan


Belum jelasnya jadwal kompetisi Djarum Indonesia Super League (DISL) dan Copa Indonesia, membuat sejumlah pemain Persib merasa terombang-ambing. Mereka berharap segera ada kepastian soal jadwal karena akan sangat berpengaruh pada performancenya.

"Kalau jadwalnya nggak jelas, kita jadi kesulitan menentukan peak performance. Idealnya pas hari pertandingan kondisi fisik dan mental dalam kondisi puncak. Tapi kalau seperti ini terus, jadi sulit," tandas libero Persib, Maman Abdurahman, Selasa (10/3).

Bomber Persib, Hilton Moreira, juga mengungkapkan kekecewaannya dengan jadwal yang tak kunjung ada kepastian.

"Kita berlatih terus tanpa tahu kapan akan bermain. Ini situasi yang tidak nyaman dan sangat mengganggu persiapan tim," ujarnya.

Kapten Persib, Eka Ramdani mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, BLI harus segera memberikan kepastian soal jadwal. Sebab situasi ketidakpastian bisa membuat pemain tak merasa nyaman.

"Kalau saya sih sebaiknya segera ada kejelasan. Dan secara pribadi saya tetap ingin bermain di Bandung, meskipun nggak pakai penonton. Yang penting kompetisi ini berjalan sesuai dengan jadwal," tandasnya.

reference :
- tribunjabar.co.id

Posted in Labels: , | 0 comments

Persib Terancam Rugi Rp 1,5 Miliar

Kubu Persib Bandung berpotensi mengalami kerugian hingga Rp 1,5 miliar jika kompetisi Djarum Indonesia Super League (DISL) dan Copa Indonesia berakhir pada Juli 2009 atau mundur sebulan dari jadwal semula. Angka Rp 1,5 miliar itu muncul, seperti dikatakan Manajer Persib H Jaja Soetardja, dihitung dari pengeluaran gaji pemain dan ofisial per bulan yang mencapai Rp 930 juta.
ditambah untuk akomodasi dan berbagai pengeluaran lainnya untuk menghindari terjadinya kerugian financial melalui panpel Pertandingan, Jaja telah mengajukan surat ke BLI meminta laga kandang Persib di rentang waktu 16 maret – 27 April tetap dilaksanakan seperti jadwal semula. Meskipun menurut Jaja, pertandingan tersebut digelar tanpa dihadiri penonton.
Selain dihadapkan pada potensi kerugian financial, bila jadwal jadi dimundurkan, kubu Persib pun terancam ditinggalkan para pemain asingnya. Bomber asal Brasil, Hilton moreira misalnya sudah mengancam bakal hengkang jika kompetisi tidak usai sampai bulan Juni 2009. dia sudah tidak bias menerima toleransi tersebut karena kontraknya berakhir di bulan Mei 2009.
Namun Manajer Persib ini tetap optimis bahwa jadwal Liga Super dan Copa Indonesia dapat berjalan sesuai dengan jadwal semula, apalagi pihak Panpel pertandingan telah mengajukan permintaan agar jadwal tidak mengalami perubahan. tinggal menunggu kesediaan Pelita Jaya agar laga melawan Persib pada tanggal 16 Maret tidak mundur atau alias sesuai jadwal semula.

IGK MANILA mengincar Atep

Atep memang menjadi incaran Persija musim depan karena tim yang berjuluk Macan Kemayoran tersebut membutuhkan tandem Ponaryo Astaman di lini tengah. diperkirakan duet ponaryo-Atep akan menjadi duet tersolid musim depan. hal tersebut diungkapkan oleh penasehat dan mantan manajer Persija IGK Manila kepada salah satu koran Jabar. selasa 3/3/09.

IGK mengaku mengincar Atep karena pelatih Jaya Hartono kurang memberikan kesempatan bagi Atep untuk masuk tim inti Persib. "masak pemain sekelas Atep hanya dimainkan 10 menit atau 15 menit saja. ini keterlaluan" ungkap IGK Manila. 

bagi IGK Manila, Atep merupakan pemain yang tidak asing bagi dirinya. dialah yang menemukan talenta Atep di PS UNI Bandung pada tahun 1994. IGK memboyong gelandang UNI tersebut ke Lebak Bulus. dan sejak saat itu, Atep menjelma menjadi gelandang berkelas di Indonesia.

Atep merupakan gelandang yang mempunyai ciri khas sendiri. dan berintelejensi bagus sehingga pintar membaca situasi di lapangan. bahkan IGK berkata bahwa skill Atep diatas rata-rata dan merupakan Cristiano Ronaldo-nya Indonesia. 

Atep tidak akan tinggalkan Persib


Meskipun kerap dibangku cadangkan Jaya Hartono namun tidak membuat Atep berniat meninggalkan Persib. Gelandang bernomor punggung 7 ini memastikan akan merumput bersama Persib musim kompetisi tahun depan.
kepastian tersebut diutarakan atep dengan pertimbangan bahwa dirinya akan menetap di Bandung untuk meneruskan karier sepak bolanya. setelah pada hari Minggu tanggal 1 maret 2009 telah resmi menjadi suami dari Lilis Jumaeni bersepakat untuk mengisi hari-hari indahnya di Kota Kembang.
di Persib, Atep memang berada di bawah bayang-bayang tiga gelandang lainnya yaitu Eka, Cabanaz dan Hariono. Atep di plot sebagai pelapis jika salah satu dari ketiga gelandang tersebut absen. namun bagi Atep itu bukan masalah karena sepak bola hal seperti itu sering terjadi. di sisa kompetisi musim ini, dirinya siap merebut satu posisi di tim inti Persib.
"Sekarang saya sudah memiliki motivator sejati yaitu Lilis. Dia akan membantu saya meningkatkan karier sepak bola saya bersama Persib," tandasnya.