Jaya Mendapat Simpati dari Bobotoh

Kemenangan Persib atas Persija 2-1 pada pertandingan penutup Liga Super 2008-2008, tidak saja jadi obat penawar kekecewaan atas kegagalan Persib merealisasikan target jadi juara. Sukses menumbangkan Persija bahkan membuat bobotoh "mengampuni" Jaya Hartono arsitek tim Maung Bandung yang berambisi memberikan double winner Liga Super dan Copa Indonesia.

Setelah Eka Ramdani cs berhasil mengubur Persija di Stadion Gajayana Malang, Rabu (10/6), bobotoh banyak yang berbalik arah meminta Jaya dipertahankan di tim Persib.

Padahal sebelumnya, bobotoh sempat berdemo dengan pemasangan spanduk agar Jaya dipecat. Waktu itu, bobotoh menggelar demo dua kali setelah Persib tersingkir dari Copa Indonesia dan setelah dikalahkan Pelita Jaya yang menutup peluang pasukan Maung Bandung menjadi juara Liga Super.

"Jaya untuk satu musim ke depan masih layak dipertahankan. Dengan catatan, (Jaya) harus diberi kewenangan total untuk urusan teknik di lapangan. Jangan sampai ada intervensi lagi," kata Dedi Sulaeman, Kamis (11/6).

Dedi yang hadir di Stadion Gajayana dengan ratusan bobotoh lainnya menambahkan, selain Jaya, 80 persen pemain layak untuk dipertahankan. Namun Dedi tidak menyebut nama-nama pemain yang menurut penilaiannya masih layak berseragam tim Persib musim kompetisi mendatang.

Yang pasti kata Dedi, manajemen perlu membuang pemain-pemain yang merusak suasana tim menjadi tidak kondusif. "Saya suka ngobrol dengan pemain-pemain Persib, ternyata disebutkan ada sejumlah pemain yang senang kalau Persib kalah. Lalu mereka membuat diskriminasi antara pemain asli Bandung, luar Bandung dan pemain asing. Sebaiknya 20 persen pemain, khususnya yang seperti ini, dicoret musim depan," tandas Dedi.

Posted in | 0 comments