Bermain lawan Arema, Persib Pantang Main Bertahan

Persib Bandung tidak mau menjadi pecundang pada pertandingan tandang melawan Arema Malang, yang akan digelar pada Sabtu (19/12). Berbekal sukses menahan imbang 1-1 Sriwijaya FC di Stadion Jaka Baring, kubu Persib bahkan optimistis bisa menuai hasil maksimal dari Arema.

Untuk mewujudkan target besar tersebut, pelatih Jaya Hartono menyiapkan skema permainan menyerang yang akan diperagakan Eka Ramdani dkk di kandang Arema. Kesiapan Jaya untuk menerapkan permainan ofensif di kandang lawan terlihat pada latihan terakhir pasukan Maung Bandung di Stadion Persib, Rabu (16/12) sore.

"Sriwijaya bagus karena kualitas individu pemainnya. Arema secara individu pemain biasa saja, tapi kolektivitas permainannya bagus. Kita akan coba bermain lebih terbuka melawan Arema," kata Jaya, sore kemarin.

Pada latihan kemarin, Jaya memang tidak memainkan pola bertahan seperti ketika Persib dijamu Sriwijaya FC. Persiapan Jaya untuk memainkan pola menyerang terlihat dari komposisi pemain yang dipoles sepanjang latihan kemarin.

Kesiapan Persib untuk bermain terbuka saat bertarung dengan Arema, menurut Jaya, sangat didukung oleh kondisi fisik pemain yang jauh lebih fresh. "Di kandang Sriwijaya, pemain kita kelelahan. Di Arema kita lebih fresh dan lebih berani menyerang," ujar Jaya.

Walaupun harus kehilangan Maman Abdurahman di lini pertahanan, Jaya optimistis anak asuhannya bisa mencuri poin dari Arema yang tercatat sebagai satu-satunya tim yang belum mengalami kekalahan.

Jaya yakin Persib bisa menghentikan rekor tidak terkalahkan Arema walaupun tanpa dukungan Maman, sang kapten tim, dan Budi Sudarsono. Absennya Maman sedikit tertolong oleh Nova Arianto yang siap kembali bermain setelah mengalami cedera.

"Kita berharap grafik positif Persib terus terbawa sampai Malang sehingga target meraih poin di Malang bisa terpenuhi," kata Jaya.

Asisten pelatih Persib Yusuf Bachtiar menilai, untuk bisa mencatat hasil maksimal di kandang Arema, Persib harus bekerja lebih maksimal. Yusuf bahkan menilai Persib masih memiliki kekurangan yang harus segera diperbaiki bila tidak ingin dipermalukan Arema.

Yusuf mengatakan, hingga pertandingan kesembilan, permainan Persib terlihat belum efektif. Menurut Yusuf, secara individu pemain masih sering melakukan gerakan yang tidak perlu sehingga tenaga cepat terkuras dan tidak mendukung pada permainan tim.

"Kita inginnya memperagakan sepak bola yang efektif. Cukup dengan satu atau dua sentuhan sehingga tidak menguras fisik pemain. Memang tidak mudah mengubah karakter permainan dengan cepat. Namun saya yakin lambat laun (Persib) pasti bisa," ujar Yusuf.

Bermain efektif, kata Yusuf, juga sangat bermanfaat ketika pemain didera kelelahan akibat menjalani beberapa pertandingan dalam jadwal yang kekat. Akibat jadwal pertandingan yang tidak nornal, Yusuf menilai fisik pemain dalam kondisi tidak seratus persen.

Posted in Labels: |

0 comments: